Program

Belajar ke Pesantren Al-Ittifaq

Setelah mengunjungi PPTK Gambung, Kelompok Tani Pamular dan kelompok perempuan Baris Kader melaksanakan kegiatan studi banding ke Pesantren Al-Ittifaq di Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung pada 14 Februari 2020. Selain mendapatkan penjelasan mengenai konsep kelembagaan yang diterapkan oleh Pesantren Al-Ittifaq, Kelompok Tani Pamular dan Baris Kader mengamati pula sistem pertanian, sistem pengolahan hasil tani, serta sistem pemasaran produk pertanian yang diterapkan di pesantren tersebut.

Infrastruktur pertanian di Pesantren Al-Ittifaq dibangun dengan bantuan JICA dan salah satu perusahaan dari Belanda. Pondok pesantren ini tak hanya memberikan ilmu keagamaan saja, namun juga ikut melaksanakan pendidikan pertanian kepada santrinya sejak kepengurusan KH. Fuad Affandi pada tahun 1970. Untuk mengikuti program pendidikan di pesantren tersebut, para santri tidak perlu membayar biaya pendidikan namun diwajibkan untuk bekerja di berbagai sektor pertanian. Aktivitas para santri dilaksanakan tanpa mengganggu kegiatan ibadah dan belajar. Biasanya para santri bekerja setelah semua aktivitas belajar mengajar selesai dilakukan.

Sistem Pertanian di Pesantren Al-Ittifaq

Pesantren Al-Ittifaq memiliki beberapa lahan pertanian, rumah kaca, serta lahan peternakan. Rumah kaca di pesantren tersebut telah dilengkapi dengan perangkat penyiraman dan pemupukan secara otomatis. Sistem pengelolaannya dikontrol dari aplikasi pada telepon pintar.

Pesantren Al-Ittifaq juga menerapkan pengaturan waktu penanaman setiap produk taninya. Hal ini dilaksanakan untuk memastikan keberlanjutan produksinya. Selain itu, sistem pertanian pesantren tersebut telah diatur sedemikian rupa sehingga setiap sub-sistem pertanian dapat dimanfaatkan untuk saling mendukung kegiatan operasional satu sama lain. Selain itu, Pesantren Al-Ittifaq juga memiliki fasilitas pengolahan kotoran ternak menjadi biogas dan pupuk organik cair.

Sekitar 160 produk hasil tani dari pesantren tersebut telah didistribusikan ke beberapa supermarket, seperti Superindo, Giant, Yogya, Hero, Makro, dan Diamond. Keuntungan dari hasil penjualan hasil tani dikelola untuk pengembangan infrastruktur pertanian dan operasional pesantren. Sebagian dari keuntungan tersebut juga diberikan kepada para santri yang berprestasi.

Oleh Tim VOICE – Common Room (Talitha Y. Anni, Tedy Y. Pusdiono, Rizqi Abdulharis dan Gustaff H. Iskandar)

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Voice 2019-2020 yang dilaksanakan oleh Common Room bekerjasama dengan Kasepuhan Ciptagelar, perwakilan perangkat Desa Sirnaresmi, Pusat Studi Desentralisasi dan Pembangunan Partisipatif FISIP UNPAD, Pusat Studi Agraria ITB, dan HIVOS Asia Tenggara.

*Keterangan foto:
Foto I: Penyerahan cinderamata dari perwakilan Common Room kepada pengurus Pesantren Al-Ittifaq
Foto II: Mengunjungi rumah kaca di Pesantren Al-Ittifaq

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *