Program

[Pameran] Let’s Die Together in 2012 | Bottlesmoker dkk. | 16 s/d 28 Agustus 2011

Pengantar Pameran
Merayakan Kehancuran Total via Let’s Die Together in 2012

Pameran ini secara khusus diinisiasi oleh Bottlesmoker, duo musisi elektronik yang dimotori oleh Angkuy dan Nobie. Dalam rangka peluncuran album ketiga mereka yang berjudul “Let’s Die Together in 2012”, Bottlesmoker mengajak beberapa seniman kota Bandung untuk bersama-sama menginterpretasi album ini ke dalam bentuk karya seni visual dengan media yang beragam. Pemilihan para seniman yang datang dari berbagai genre dan generasi ini dilakukan secara intuitif oleh Bottlesmoker yang mengandalkan jaringan pertemanan mereka di ranah offline dan online.

Bottlesmoker mendapat inspirasi judul album dan pameran ini ketika tengah melaksanakan Bottlesmoker Asian Tour pada bulan Februari s/d Maret 2011. Pada saat itu mereka mengunjungi 5 negara yang terdiri dari Malaysia, Brunei, China, Hong Kong, dan terakhir Indonesia dengan sebuah konser yang dihelar di kota Medan. Semua dilaksanakan dalam rentang waktu 19 hari. Ketika mereka melawat ke China dan Hong Kong, beberapa rekan yang ditemui dalam perjalanan begitu meyakini ramalan kehancuran total yang akan terjadi pada tahun 2012. Hal ini kemudian menjadi sumber perbincangan yang begitu hangat diantara para kerabat Bottlesmoker sampai kemudian duo Angkuy dan Nobie merasa bahwa apabila proses kehancuran total itu akan terjadi, mereka akan menyambutnya dengan penuh suka cita.

Teori tentang kehancuran total di tahun 2012 salah satunya dipicu oleh ramalan yang diprediksi oleh bangsa Maya melalui perhitungan kalender mereka. Alih-alih memandang kehancuran sebagai sesuatu yang mengerikan, Bottlesmoker justru memandang peristiwa ini sebagai sebuah hal yang ringan dan menyenangkan. Sepulang dari perjalanan Bottlesmoker Asian Tour 2011, duo Bottlesmoker seakan telah melakukan perjalanan spiritual dan mendapatkan energi artistik yang baru. Lepas dari materi album yang terkesan lebih berat dan gelap, secara konseptual mereka justru berharap bahwa teks “Let’s Die Together in 2012” juga dapat dimaknai sebagai sebuah upaya untuk memanfaatkan sisa waktu dengan menikmati keindahan, kedamaian dan kebahagiaan.

Pada prosesnya album “Let’s Die Together in 2012” memanfaatkan berbagai materi lama yang telah digarap dan disimpan di dalam hardisk mereka sejak tahun 2005 s/d 2007. Setelah melakukan serangkaian modifikasi dan berbagai penambahan materi, alhasil mereka dapat merilis sekira 12 lagu yang mencerminkan sisi lain dari Bottlesmoker yang selama ini dikenal sebagai duo musisi yang selalu menciptakan musik yang serba ringan. Ketika mempersiapkan penyelenggaraan pameran yang sekaligus menjadi momen peluncuran album, ada banyak diskusi menarik yang terjadi diantara personil Bottlesmoker serta para seniman yang terlibat di dalam proyek ini. Dapat dikatakan bahwa intuisi mereka telah berhasil mempertemukan para seniman yang memiliki latar belakang kekaryaan serta gagasan artistik yang menarik dan sangat sangat beragam.

Satu hal yang barangkali perlu dicatat adalah semangat kebebasan yang dimiliki oleh Bottlesmoker yang begitu besar, sehingga mereka dengan sungguh-sungguh mendengarkan dan mencoba untuk merealisasikan setiap ide yang dimiliki oleh para seniman yang terlibat. Alhasil pada sepanjang prosesnya para seniman yang terlibat tampak begitu antusias untuk menciptakan karya yang memanfaatkan media dan format yang bermacam-macam. Beberapa seniman yang terlibat di dalam pameran ini antara lain adalah: Deden Sambas, Gustaff H. Iskandar, Sir Dandy Harrington, Evan Driyananda & Attina Nuraini (Recycle Experience), Muhammad Akbar, Sundea (Salamatahari), Doly Harahap, Heickel Alkatiri, Mufti Priyanka a.k.a Amenk, Ageng Purna Galih, Taufik Akbar a.k.a Fikart, Ken Terror, Ykha Amelz dan Marina Tasha Avianty. Melalui karya mereka, barangkali kita dapat sama-sama melihat bahwa ide tentang kehancuran juga dapat bermutasi menjadi gagasan yang mendorong terjadinya proses penciptaan yang menawarkan keberagaman perspektif baru yang reflektif dan menyenangkan.

Kyai Gede Utama, 11 Agustus 2011

Info seniman: http://letsdietogetherin2012.tumblr.com/

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *