Jumat, 26 Januari 2007
Pk. 15.00
Tempat: Common Room
Jl. Kyai Gede Utama 8 Bandung
Terbuka Untuk Umum dan Gratis
Mulai Januari ini, Klab Jazz, Klab Klasik, kami lebih ke dalam Klab Musik. Setiap bulannya, kami mengagendakan Listening Session_ tempat dimana musisi dan pendengarnya bisa berinteraksi melalui sharing pengalaman bermusik.
Januari ini, Listening Session kedatangan tamu, KUBURAN, band asal Bandung yang bermottokan “Jauhi Narkoba, Utamakan Keluarga.. Budayakan Bersedakah Minimal Donor Darah..â€
Ingin band kamu jadi tamu di Listening Session?
hubungi: Niken
Tentang Kuburan Klik: www.kuburanbersaudara.com
“Ria Jenaka / KISS?”
Dengan tegas band ini memilih Ria Jenaka sebagai inspirasi dandanan mereka, karena menurut mereka Ria Jenaka lebih sering membuat mereka takut pada hari Minggu siang di TVRI semasa mereka kanak-kanak. Karena Ria Jenaka itu gothic. Itulah yang membuat Kuburan ingin berpenampilan seperti sekarang. Kuburan memproklamirkan diri sebagai “band paling gothic no.2 di Indonesia.”
Kuburan mengeksistensikan diri di kancah musik dan aksi panggung Indonesia bermula pada tahun 2001, tidak jelas kapan tepatnya tanggal berdirinya band ini, yang pada akhirnya mereka sendiri menempatkan 11 September 2001 sebagai tanggal ulang tahun mereka karena bertepatan dengan tragedi berdarah WTC (bukan ITC atau BTC :P).
Pada awal karir, band ini merupakan band cover version yang selalu membawakan lagu-lagu berlirik Indonesia yang pada saat itu jarang dibawakan oleh band lain. Lagu-lagu cover version yang mereka bawakan sangatlah terseleksi dengan ketat dan untuk artisnya sendiri beruntung dalam segi promosi karena Kuburan ikut andil mengangkat penjualan album mereka .
Rully (Penyanyi Inti), Iqbal (Vokalis Utama), Urie (Pelantun Tembang), Dino (Pemukul Drummer), Raka (Pemain Gitaris), Gitar is Doni, Deni (The Bassistman), Udhe (Kubordist), Handi, Anas, dan Baksil sebagai Stage Art Guys. Mereka merupakan personil Kuburan yang selalu mengemas aksi-aksi panggung dengan serius, mendidik, memasyarakat, dan nyentrik.
“Bermain musik itu menyenangkan, jangan dibawa susah…”
Itulah prinsip Kuburan yang tidak pernah ingin mengotak-ngotakkan jenis/genre musik pada setiap lagu mereka. Kuburan tidak mencoba untuk menciptakan aliran musik yang baru, tetapi mereka akan mengangkat aliran/genre musik yang telah ada sebagai akar dari perkembangan jenis /genre musik itu sendiri, yang pada akhirnya mereka sendiri menyadari bahwa aliran musik mereka dengan sebutan musik “teu puguh” (musik tidak jelas kalau di Indonesiakan dari bahasa sunda -red-).
Akhirnya dengan mengusung musik “Metal Hidrolik” yang bermaksud musik metal yang naik turun. Artinya jika sampai pada titik terendah suara drum terdengar seperti tam-tam atau gendang. Kuburan ingin menyampaikan kebebasan berekspresi dalam musikalitas mereka dengan skill/kemampuan di atas rata-rata untuk sebuah negara berkembang.
“Kami bukan Band Lawak, kami hanya ingin menghibur…”
Terlihat jelas dari penampilan dan dandanan seram mereka tidak mencoba untuk melucu, apalagi melawak seperti yang sering kita lihat acara di televisi-televisi swasta. Mungkin ada hal yang tidak kita ketahui dari band ini sebelumnya. Dengan membawa motto “Jauhi Narkoba, Utamakan Keluarga”, “Budayakan bersedekah, minimal donor darah”, “Brutal tapi takwa”, “Rilek Dulur!!!” sangat menggambarkan bahwa band ini adalah band dengan misi sosial, dan saya (redaksi) beranggapan bahwa band ini adalah utusan Departemen Sosial dari Pemerintah Daerah Jawa Barat. Salut!