Program

Studi Banding ke Kelompok Tani Regge di Desa Cibodas, Kecamatan Pasir Jambu

Pada tanggal 13 Februari 2020, Kelompok Pemuda Tani Kasepuhan Ciptagelar (Pamular) dan perempuan penggerak Program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) atau yang juga dikenal dikenal sebagai Baris Kader, melaksanakan kegiatan studi banding ke Kelompok Tani Regeneration (Regge) yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Tujuan dari pelaksanaan studi banding ini adalah untuk mengembangkan wawasan dalam pengelolaan kegiatan wanatani (agroforestry) di wilayah Kasepuhan Ciptagelar.

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah kebun labu siam yang dikelola oleh Pak Uus. Pak Uus merupakan koordinator salah satu kelompok pengumpul hasil pertanian di Kelompok Tani Regge. Di kebun Pak Uus, rombongan peserta studi banding melihat fasilitas pengolahan pupuk organik dari sampah daur ulang dan kotoran ternak yang digunakan sebagai pupuk untuk kebun para anggota Kelompok Tani Regge, yang hampir semuanya memiliki dan mengelola lahan sendiri.

Selanjutnya peserta kegiatan studi banding mendatangi fasilitas gudang pengumpulan hasil tani yang letaknya tidak jauh dari kebun labu siam Pak Uus. Di gudang pengumpulan hasil tani, sebagian anggota Kelompok Tani Regge sedang memilih labu siam yang dipilah sesuai kelasnya, untuk kemudian dikemas dan dikirimkan ke pasar yang berada di wilayah Jabodetabek. Dalam kesempatan ini, para peserta juga berdiskusi dengan Kang Dede selaku ketua dari Kelompok Tani Regge.

Kang Dede menuturkan bahwa pada awalnya ia mendapatkan kontak pembeli pertama dari salah satu grup di media sosial. Produk yang selanjutnya dijual oleh Kang Dede adalah sayur mayur yang dihasilkan oleh keluarga dan teman-temannya. Kang Dede sebagai inisiator Kelompok Tani Regge menerapkan perjanjian bahwa petani akan mendapatkan pembayaran setelah pembelian produk dilunasi oleh pembeli sesuai dengan harga pasar.

Seiring berjalannya waktu, Kang Dede melihat peluang dari penjualan labu siam di pasar yang lebih luas. Karena labu siam merupakan tanaman sangat mudah untuk dibudidayakan, Kang Dede kemudian mendorong para petani Regge di Desa Cibodas untuk fokus memproduksi labu siam di lahan mereka. Saat ini labu siam merupakan produk utama Kelompok Tani Regge dan telah mendatangkan omset ratusan juta per hari.

Salah satu kesimpulan penting dari kegiatan studi banding ke Kelompok Tani Regge adalah integritas dan transparansi yang merupakan pilar utama dari kesuksesan kelompok tani ini. Dasar dari pembentukan kelompok tani ini adalah rasa saling percaya (trust). Petani dan pembeli yang melanggar prinsip tersebut tidak dapat menjadi bagian dari Kelompok Tani Regge. Selain itu, sistem pencatatan yang rapi dan transparan, serta adanya kesepakatan bahwa petani akan menerima pembayaran sesuai harga pasar yang telah dipotong biaya pengelolaan, pengemasan, dan transportasi telah berhasil mendorong kelompok tani ini tumbuh berkembang secara pesat.

Oleh Tim VOICE – Common Room (Talitha Y. Anni, Tedy Y. Pusdiono, Rizqi Abdulharis dan Gustaff H. Iskandar)

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Voice 2019-2020 yang dilaksanakan oleh Common Room bekerjasama dengan Kasepuhan Ciptagelar, perwakilan perangkat Desa Sirnaresmi, Pusat Studi Desentralisasi dan Pembangunan Partisipatif FISIP UNPAD, Pusat Studi Agraria ITB, dan HIVOS Asia Tenggara.

*Keterangan foto:
Foto I: Kelompok Tani Pamular dan Baris Kader Kasepuhan Ciptagelar mengunjungi fasilitas pengumpulan dan pengemasan labu siam Kelompok Tani Regge
Foto II: Penyerahan cinderamata kepada Kang Dede selaku Ketua Kelompok Tani Regge oleh Kang Apri, Ketua Kelompok Tani Pamular

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *