Common Room bekerjasama dengan Mervin Espina (http://sealitblog.wordpress.com) menyelenggarakan acara pemutaran film KKK pada tanggal 4 Januari 2007, mulai pukul 19.00 WIB – selesai. Acara ini akan menampilkan 3 buah film pendek yang merupakan bagian dari program Cine Veritas 2006. Secara keseluruhan, ketiga film yang diputar menceritakan kisah tentang anak-anak miskin dalam beragam kondisi. Dalam film-film ini, kemiskinan tidak ditampilkan sebagai sebuah terminologi ekonomi, tetapi sebagai persoalan yang harus dihadapi dan dilawan keberadaannya.
Secara keseluruhan, program pemutaran ini diberi judul Kabataan KKK. Dalam bahasa Tagalog, Kabataan berarti anak-anak. Sementara itu, KKK merupakan singkatan dari gerakan Katipunan (persaudaraan) yang merupakan sebuah gerakan perjuangan melawan pendudukan Spanyol di Philipina pada abad ke-19. Sejatinya, KKK bagi sebagian komunitas masyarakat di Philipina merupakan akronim dari “Kataas-taasang, Kagalang-galangang Katipunan ng mga Anak ng Bayan” (Masyarakat yang unggul dan agung, yang terdiri dari anak-anak bangsa). Namun dalam program ini, KKK juga bisa dipahami sebagai singkatan dari Karunungan (pengetahuan), Kamalayan (kebangkitan), dan Kalye (jalanan).
Adapun beberapa film yang akan diputar di dalam acara ini adalah sebagai berikut:
Karunungan
Binaliw (2002) / 9 min / miniDV / by Kris Villarino
Binaliw menceritakan kisah sebuah kota kecil bernama Talamban, yang juga dikenal sebagai Cebu. Di kota ini, hanya sekitar 10% masyarakatnya yang berhasil mengenyam pendidikan tinggi. Seorang gadis kecil dari kota ini dikisahkan berhasil menabung untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. Namun sayang ia harus kehilangan semuanya sebelum hari ujian tiba. Film ini telah mendapatkan Best Regional Entry, 15th Gawad CCP for Alternative Film and Video (2002).
Kamalayan
Putot (2006) / 20 min / miniDV / by Jeck Cogama
Putot (dalam bahasa Visayan artinya kecil) adalah nama seorang anak laki-laki yang tumbuh di sebuah komunitas yang menetap secara ilegal di sebuah daerah di dekat pantai. Bocah berumur 13 tahun ini adalah seorang anak pendiam yang merawat ayahnya yang sakit mental, sekaligus bekerja sebagai penjual kerang. Dalam film ini Putot bertemu dengan Mayang, seorang gadis misterius yang memiliki banyak rahasia. Dalam film ini mereka berdua dikisahkan menjalin persahabatan yang sangat mengharukan. Film ini mendapatkan penghargaan Gawad Urian Award for Best Short Film (2007).
Kalye
Batang Trapo (2001) / 15 min / 35mm / by Mes de Guzman
Batang Trapo adalah sebuah film yang berkisah mengenai dua anak jalanan yang sehari-hari bekerja sebagai penjual kain gombal (dalam bahasa lokal dikenal juga sebagai trapo, sebutan lain untuk politisi tradisional). Selain itu, mereka juga bekerja sebagai pembersih kaca mobil di jalanan yang padat. Alih-alih harus berhadapan dengan sumpeknya jalanan, kedua bersaudara ini mampu bertahan dan tetap memiliki spirit untuk bermain. Film ini telah menerima Ishmael Bernal Award for Young Cinema, Cinemanila International Film Festival2001; Gawad Urian Award for Best Short Film (2002); dan Golden Star, Marrakech International Film Festival.