Program

Lokakarya Persiapan Rural ICT Camp 2020

Common Room mengadakan lokakarya persiapan Rural ICT Camp di kantor Common Room di Cigadung Asri, Bandung pada tanggal 20 hingga 22 Agustus 2020. Rural ICT Camp akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2020 di Kampung Kasepuhan Ciptagelar. Lokakarya  ini diikuti oleh 8 peserta yang merupakan perwakilan dari ICT Watch, Awinet,  Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia ( APJII ). 

Di tengah pandemi Covid-19 dan risiko penyebaran dan penularan virus Corona masih menjadi ancaman, Common Room menerapkan protokol kesehatan dalam penyelenggaran kegiatan ini. Setiap peserta yang hadir wajib mengikuti rapid test terlebih dulu. Seluruh peserta terkonfirmasi “non- reaktif”. Namun selama kegiatan berlangsung peserta tetap diimbau untuk menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak.

Lokakarya dibuka oleh Gustaff H. Iskandar, Direktur Common Room yang memaparkan tentang isu kesenjangan digital dan akses layanan internet yang sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat di berbagai lapisan. Terutama sejak masa pandemi COVID-19, akses internet telah menjadi tumpuan yang menunjang kegiatan komunikasi sehari-hari, termasuk di dalamnya untuk keperluan administrasi publik, pelayanan kesehatan, pendidikan, dsb. Selanjutnya, peserta dibagi dalam kelompok untuk membahas tiga topik besar yaitu tentang ekosistem dan kebijakan internet di Indonesia; teknologi dan model bisnis layanan internet berbasis komunitas di Indonesia; dan literasi media dan pemberdayaan warga berbasis internet. 

 

Pada hari kedua, lokakarya dilanjutkan dengan menyusun kerangka buku saku petunjuk teknis pengembangan internet berbasis komunitas. Heru Tjatur, ICT Watch Indonesia memimpin diskusi dan mengatakan bahwa pemberian akses internet saja tidak cukup. Dukungan teknis dan pelanggan dan aktivitas turunannya juga harus dilengkapi, misal penyediaan dan perbaikan perangkat pengguna. Common Room mengundang seorang ilustrator, Mochammad Fadli untuk menerjemahkan hasil diskusi menjadi buku saku yang menarik secara visual sehingga akan mudah dipahami oleh publik. Buku saku ini nantinya akan diluncurkan bersamaan dengan pelaksanaan Rural ICT Camp. 

Common Room juga akan membuat buku panduan pengembangan internet berbasis komunitas yang komprehensif untuk diluncurkan pada pertengahan tahun 2021. Berdasarkan hasil diskusi, Rinda Cahyana, relawan TIK Jabar ditunjuk sebagai koordinator untuk proses penyusunan buku tersebut.

Donny Budhi Utoyo, ICT Watch Indonesia berharap agar buku ini tidak hanya sekedar menjadi petunjuk teknis, melainkan juga merangkum pemikiran kritis tentang seluk beluk membangun internet berbasis komunitas. Buku ini bisa menjadi rujukan untuk pemerintah pusat dan daerah karena menggunakan masyarakat sipil sebagai referensi untuk membangun infrastruktur internet berbasis komunitas. Sehingga bisa membantu harmonisasi dan pertimbangan dalam membuat kebijakan,” tambah Donny. 

Pada hari ketiga, lokakarya dilanjutkan dengan menyusun agenda kegiatan Rural ICT Camp yang akan diselenggarakan di Media Lab Kampung Kasepuhan Ciptagelar. Geri Sugiran, relawan TIK Jabar mengusulkan untuk membuat simulasi dari materi dari tiga topik besar yang sudah dibahas selama lokakarya yaitu tentang ekosistem, bisnis dan literasi digital. Merespon hal tersebut, Fajar Muharom, Relawan TIK Jabar menambahkan usulan untuk membuat materi kegiatan Rural ICT Camp berupa konten infografis dan dan video pendek. Menurut Donny Budhi Utoyo, ICT Watch Indonesia, kegiatan Rural ICT Camp secara umum akan dibagi menjadi dua, yaitu berupa seminar dan lokakarya. “Seminar yang akan lebih banyak membahas tentang tata kelola, ekosistem dan kebijakan, bisa diselenggarakan secara offline dan online. Lalu workshop akan membahas hal-hal yang lebih bersifat teknis,” ungkapnya.

(Arum Dayu)

 

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *