Program

[Diskusi] Kaitan Sains dan Seni bersama Susanto Imam Rahayu | Rabu, 26 Juni 2013

[Diskusi] Kaitan Sains dan Seni bersama Susanto Imam Rahayu

Waktu: Rabu, 26 Juni 2013, pk. 14.00 – 15.00 WIB
Tempat: Gedung Perpustakaan Pusat ITB, Jl. Ganesha No. 10

Pengantar Diskusi
Berdasar dari apa yang dikatakan oleh Henry Poincare – seorang ilmuwan besar Perancis – bahwa “Melalui Sains dan Senilah peradaban ini memiliki makna”, dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki peran penting dalam membentuk peradaban ini. Namun dalam kehidupan sehari-hari, keduanya sering dianggap dua kutub kegiatan yang berlawanan. Berdasar ini, telah ada banyak kajian yang membahas kaitan antara sains dan seni, dimana dapat ditunjukkan bahwa keduanya berawal dan bertolak dari titik yang sama, namun dalam perkembangan waktu mengalami percabangan yang mengesankan antagonisma.

Walau ada perbedaan yang essensial antara sains dan seni, sebenarnya keduanya berlandaskan pada dua proses yang sama, yaitu pengembangan daya imajinasi, kreatifitas dan kemampuan sintesis. Dalam berkarya, baik saintis maupun seniman didorong untuk merepresentasikan alam sesuai dengan persepsinya. Sains bertolak dari imajinasi dan keyakinan bahwa alam sebenarnya tidak rumit dan memiliki keteraturan, dan itu dituangkannya dalam pemodelan menggunakan hukum-hukum alam yang berlaku, dengan tetap berpegang pada azas estetika. Daya kreatif saintis dalam menghasilkan konsep alam tidak berbeda dengan daya kreatif seniman menghasilkan lukisan, lagu ataupun novel.

Dugaan bahwa antara sains dan seni berantaraksi, dipicu oleh kenyataan bahwa timbulnya mashah-mashab baru dalam sain dan seni berjalan hampir bersamaan. Seperti peralihan dari fisika klasik ke fisika moderen, terjadi dalam kurun waktu hampir bersamaan dengan timbulnya aliran impressionisme dalam lukisan, serta peralihan dari aliran romantik ke post-romantik serta impresionisme dalam musik. Adalah suatu kenyataan bahwa beberapa saintis besar dan pemenang hadiah Nobel dikenal juga sebagai musisi handal. Berdasar itu, kehadiran Seni di lingkungan Sains dan Tekonologi seperti di ITB, bukanlah anomali tetapi suatu keniscayaan, sehingga perlu dikembangan pemikiran bagaimana kehadiran keduanya dapat menumbuhkan sinergi.

Diskusi ini diselenggarakan atas kerjasama Moedomo Learning Initiative (MLI), Common Room, dan UPT Perpustakaan ITB. Gratis dan terbuka untuk umum.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *