Penyelenggaraan Bandung World Jazz Festival 2011 Diundur
Pada hari Minggu, 13 November 2011, panitia penyelenggara Bandung World Jazz Festival 2011 (BWJF’11) menyelenggarakan konferensi pers di Common Room. BWJF’11 adalah festival musik jazz yang diselenggarakan setiap tahun oleh Jendela Ide, sebuah yayasan budaya untuk anak dan remaja yang berdiri pada tahun 1995 di kota Bandung. Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2009, BWJF adalah festival musik jazz yang mengusung keberagaman dan mengangkat kekayaan tradisi, sekaligus kegiatan pendidikan dan pengembangan keterampilan bermusik bagi anak dan remaja.
Seperti biasanya, penyelenggaraan festival tahun ini semula akan diisi dengan program pertunjukan, workshop, pameran, diskusi, kolaborasi, jam-session, dan artist-talk. Selain itu, mulanya BWJF’11 berencana menghadirkan 30 talent lokal dan internasional, yang diantaranya adalah Ayu Laksmi & Svara Semesta, Jen Shyu, Sound of Hanamangke, Tesla feat. Mahagotra ITB, Anand Biharilal Sriwastava & Rukmani Jaiswal, Ketut Riwin & Tropical Transit, ESQIEF, UNIMED, Blues Libre, BLP, White Shoes & The Couples Company, Mian Tiara, dll. Selain suguhan utama yang diisi oleh para musisi yang memiliki kecenderungan dan asal-usul yang beragam, festival tahun semula juga akan menyuguhkan Youth Concerts yang akan dimeriahkan oleh Bandung World Jazz Youth, Samba Sunda Junior, Half Whole Project – Lab Jazz Aru, Indonesian Youth Regeneration, Jazzy One, Storia, dll.
Pada acara konferensi pers di Common Room, kelompok Bandung World Jazz Youth menyuguhkan dua komposisi ciptaan sendiri yang berjudul “Our Dream” dan “Morning Blue”, serta dua komposisi ciptaan almarhum Harry Roesli yang berjudul Peacock Dog dan Baratayudha. Menurut Jaelani selaku kurator dari BWJF’11, suguhan dari kelompok Bandung World Jazz Youth merupakan pencapaian tersendiri bagi perkembangan musik jazz di kota Bandung mengingat komposisi yang mereka mainkan memiliki tingkat kesulitan dan kekayaan komposisi yang luar biasa. Dalam kesempatan ini, Jaelani juga menuturkan bahwa penyelenggaraan BWJF’11 sebetulnya berupaya untuk mencerminkan berbagai kecenderungan baru dalam perkembangan musik jazz di tanah air. Namun karena berbagai hal tampaknya perkembangan ini baru dapat ditampilkan secara utuh tahun depan.
Menurut Marintan Sirait, sejauh ini penyelenggaraan BWJF’11 telah menorehkan pencapaian tersendiri mengingat salah satu bobot dari penyelenggaraan festival ini adalah kegiatan pendidikan dan pengembangan keterampilan bermusik bagi kaum muda. Sejauh ini penyelenggaraan Bandung World Jazz Festival telah melahirkan banyak talenta muda, selain berbagai kecenderungan musikal yang baru dan beragam dari para musisi anak dan remaja. Oleh karena itu, Marintan berharap bahwa kegiatan BWJF’11 bisa terus diselenggarakan sebagai sebuah festival milik anak muda yang merayakan kreativitas dan kemampuan mereka secara total.
Dalam kesempatan ini Andar Manik mengungkapkan bahwa selain keterbatasan dana, salah satu kendala yang dihadapi oleh BWJF’11 saat ini adalah sinergi antar pihak yang belum sempurna. Oleh karena itu, penyelenggaraan BWJF ke depan akan sangat membutuhkan dukungan dan partisipasi dari banyak pihak dan lembaga. BWJF adalah festival yang mengedepankan prinsip keberagaman, apresiasi pada kekayaan tradisi, serta proses pendidikan dan pengembangan potensi kreativitas bagi kaum muda. Oleh karena itu, penyelenggaraan festival perlu dukungan yang menyeluruh. Tidak hanya pada penyelenggaraan festival yang terjadi setiap tahun, tetapi juga pada proses yang berjalan dalam kurun waktu yang panjang.
Meskipun mengalami pengunduran waktu penyelenggaraan, sebagian peserta dan penikmat BWJF tidak berkecil hati. Pada kegiatan konferensi pers ini, Man Jasad berujar bahwa BWJF harus dapat terus diselenggarakan agar para musisi muda dapat terus mengembangkan bakatnya. Selain itu, masyarakat juga pasti merindukan penyelenggaraan BWJF karena festival ini mampu menampilkan berbagai kecenderungan musikal yang beragam dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Beberapa personil Bandung World Jazz Youth sendiri merasa bahwa pengunduran jadwal kegiatan festival justru memberi mereka peluang untuk berlatih dengan giat dan menciptakan karya yang baru untuk festival tahun depan yang rencananya akan digelar pada tanggal 7 s/d 8 Juli 2012.