Articles

Internet: Jerat, Ilusi dan Kuasa | Oleh Yasmin Kartikasari (Bagian 1)

“Baudrillard’s hyperreality is not a map at all, but a participative process that may shape us, or may allow us to shape our surroundings. There is no other controller. Governance is our own hands but is set to mass agendas. The cybernetic loop has closed on postcapitalist society and cyberspace.”[1]

(Andrea Keay, Hiperreality and Cyberspace)

Dunia dalam dunia.[2] Itulah posisi internet di dunia ini. Dunia yang ada, hadir, dan bersanding secara paralel dengan dunia nyata. Dunia yang bukan lagi sebuah keberadaan fisik, namun sebuah ruang patafisika. Ia tidak dapat diraba, namun hadir; tidak dapat di sentuh, namun ada; seperti yang dijelaskan oleh Baudrillard (diungkapkan oleh Yasraf Amir Piliang) dalam uraian berikut:

“Ia adalah sesuatu di luar ada, dalam pengertian sebuah kategori yang melampaui, baik fisika maupun metafisika. Dalam pengertian, ia bukan fenomena fisik, bukan juga metafisik, ia adalah patafisika (phataphysics). Ia adalah sesuatu yang menfakta, dalam pengertian bisa dirasakan, dilihat, diraba, didengar, tetapi tidak nyata (real), dalam pengertian tidak mengikuti hukum-hukum fisika Newtonian, akan tetapi tidak juga bersifat metafisik, oleh karena ia dapat dicapai oleh kapasitas intuisi, bahkan indra manusia.”[3]

Itulah (ciri-ciri) internet. Lalu, bila aku yang mengatakan, ia hanya berupa digit-digit yang mereplikasi keberadaan bentuk fisik agar dapat hadir secara bersamaan, di waktu yang sama, namun terpisah oleh jarak, meskipun kemudian keberadaan jarak menjadi irelevan karena membiasnya batasan antara ruang. Dalam hal ini seakan kita semua berada pada satu titik yang sama untuk bisa saling berkomunikasi, bercanda, bercumbu, atau sekedar menjelajah dunia. Semuanya menjadi bertumpuk, namun tidak meluas dan tidak meninggi; menyalahi aturan matematis akan keruangan dan dimensi; mengubah struktur penunjang akan bentuk fisik dunia dan isiannya.

Dunia menjadi adimensi, dimana batasan dan ukuran dihilangkan. Dalam konteks ini dunia sudah melampaui batasan limit akan apapun yang membentuknya. Dia hanya dapat dijelaskan oleh dirinya sendiri.

Di Internet, segala hal dimungkinkan. Apa yang tidak terjadi di dunia nyata, di internet segalanya dapat terjadi. Hampir tidak ada batasan, karena batas-batas telah dihilangkan. Itulah yang menjadi keutamaan internet dengan segala kemudahan dan godaan yang diberikan. Menjadikan manusia larut di dalamnya, dan berhibernasi dalam suatu kurun waktu yang tak berbatas dan tidak ada yang membatasi. Karena aku-lah (baca: manusia) yang menjadi pembatas dan pengatur kedirianku (di internet).

Awal Mula
Berawal dari sebuah memo yang ditulis J.C.R Licklider dari Massachuset Institut of Technology (MIT) pada bulan Agustus 1962 yang menguraikan konsep “Galactic Network”, yaitu sebuah jaringan komputer global yang saling terhubung oleh siapapun dan dimanapun dia berada, secara cepat dan tepat[4], itulah asal mula internet.  Bermula dari secarik kertas, yang menjadi wadah sementara ide seseorang, kemudian berkembang, jauh berkembang melampaui apa yang mampu dipikirkan oleh perancang awalnya. Saat ini internet telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keberadaan dunia. Dunia dan internet telah menyatu, keduanya saling mengada, namun keduanya saling meniadakan.

Internet mulai dikembangkan di tahun 60-an, dari penelitian di atas kertas yang mengungkapkan kelayakan komunikasi menggunakan system paket data, hingga penghubungan komputer  yang terpisahkan jarak melalui saluran dial-up berkecepatan rendah; mulai dari hipotesis Kleinrock (xxx) hingga teori Lawrence G. Roberts dan Thomas Merrill (xxxx).

Ternyata apa yang dilakukan oleh tim MIT, dilakukan pula oleh Donald Davies dan Roger Scantlebury dari NPL, di Inggris, serta RAND sebuah kelompok yang menulis makalah berjudul “Paper on Packet Switching Networks for Secure Voice” di lingkungan militer pada tahun 1964. Ketiganya kemudian bergabung dan melakukan program riset bernama ARPANET, yang kemudian menjadi cikal bakal internet.

Pada awalnya, ARPANET di desain oleh Departemen Pertahanan Amerika untuk memfasilitasi keamanan di era perang nuklir (Abbate, 1999; Cerf et al.2000), yang memungkinkan suatu gerakan terselubung, baik sekedar mengontrol atau menyensor, menjadi suatu mata, pengamat jarak jauh (surveillance) untuk mengawasi pihak lawan. Bermula dari alat perang, internet kemudian menjadi teknologi ramah (teman manusia) ketika di usung oleh Ivan Illich’s (1973) [5]

Empat puluh tahun kemudian, internet telah berkembang pesat. Hingga saat ini, internet telah digunakan oleh 945 juta orang di seluruh dunia. Berdasarkan pertumbuhannya yang cepat, internet berdampak besar bagi masyarakat. Baik secara sosial, ekonomi, politik, budaya, dll.[6]

Perkembangan teknologi (cikal bakal internet) yang mulai dirancang di tahun 60-an menjadi ide cerita bagi seorang novelis, William Gibson, dalam memandang dunia dengan keberadaan internet, yang tertuang dalam bukunya, Neuromancer (1984). Buku ini berkisah tentang situasi di tahun 60-an hasil rekaan dunia maya yang dibentuk oleh sebuah jaringan komputer yang terkoneksi secara global. Bahwa apa yang dibayangkannya, tepat seperti kondisi yang seperti sekarang ini, menjadi realitas keseharian yang banal[7].


[1] Diakses dari: http://technoist.com/hyperreality-or-cyberspace-real-social-media

[2] Secara semantik, konsep dunia sering disamakan dengan konsep ruang (space). Dunia itu selalu meruang, yaitu ada di dalam sebuah ruang (dan tentunya juga mewaktu) (Piliang, Yasraf A. Dunia yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-batas Kebudayaan. 2004. Jalasutra, hal 45)

[3] ditulis dalam buku Posrealitas: Realitas Kebudayaan dalam Era Posmetafisika. Jalasutra. Yogyakarta. 2004.

[4] Diakses dari: http://tskau0.tripod.com/sejarah_singkat_internet.htm

[5] Lim, M. The Internet, Social Networks, and Reform in Indonesia. http://www.public.asu.edu/%7Emlim4/files/Lim_Ch17.pdf

[6] -ibid-

[7] Piliang, Yasraf Amir. Posrealitas: Realitas Kebudayaan dalam Era Posmetafisika. Jalasutra. Yogyakarta. 2004.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *